Jumat, 29 September 2017

7 Sensor Sensor Pada Mesin Mobil EFI Dan Juga Fungsinya

Nyaris semuanya kendaraan beroda empat yang mengedar sekarang ini telah memakai system EFI atau Electronic Fuel Injection. System EFI ialah system di mana materi bakar yang masuk ke ruangan bakar di kontrol dengan elektronik. Pada intinya system ini mempunyai 3 komponen paling utama ialah sensor, ECU serta aktuator. Sensor mempunyai peranan untuk mendeteksi kondisi mesin dari mulai bukaan throtle gas, suhu mesin, kevakuman pada intake manifold serta beda sebagainya. Data dari sensor itu lalu dibuat oleh ECU serta lalu diteruskan ke aktuator. Dalam system materi bakar, aktuatornya ialah injektor yang berperan menyemprotkan materi bakar ke ruangan bakar. Kaprikornus besarnya materi bakar yang disemprotkan ditata oleh ECU berdasar pada isu dari sensor sensor pada mesin EFI tersebut. Nah lalu menyerupai apa bentuk sensor itu serta apa sajakah jenisnya? Tersebut penjelasan sedetailnya.

Sensor Sensor Pada Mesin Mobil EFI Beserta Fungsinya

1. Sensor Air Flow Meter

Sensor ini mempunyai peranan mendekteksi ajaran udara (volume) yang masuk ke intake manifold. Air flow mtr. berbentuk potensio yang dilengkapid engan pegas pengembali serta measuring plate. Besar kecilnya udara yang masuk juga akan punya pengaruh pada putaran potensiometer. Karna potensiometer berputar-putar jadi tegangan output dari potensiometer juga beralih. Nah besarnya tegangan dari potensiometer ini di terima ECU jadi signal.

2. Manifold Absolute Pressure Sensor

Terkecuali memakai air flow mtr., volume udara yang masuk dapat juga dihitung dengan MAP sensor. Sensor ini mengkalkulasi kevakuman atau desakan pada intake manifold. Besarnya kevakuman pada intake manifold dirubah jadi nilai tahanan pada MAP Sensor.

3. Throttle Position Sensor

TPS terpasang pada throttle body. Sensor ini mendeteksi besarnya bukaan throttle dalam bentuk nilai tahanan. Sama menyerupai air flow meter, TPS juga menggunakan potensiometer. Cara kerjanya sama, saat throttle berputar, potensiometer juga berputar dan nilai tahanan juga berubah. Karena nilai tahananya berubah, tegangan yang dikirim ke ECU juga ikut berubah. Nilai tegangan tersebut diterima ECU sebagai signal.

4. Water Temperatur Sensor

Pada intinya sensor pada mesin kendaraan beroda empat EFI memakai variable resistor atau resistor yang nilai tahananya dapat beralih ganti. Terkecuali potensiometer, variable resistor yang dipakai untuk sensor lainnya ialah thermistor. Resistor ini nilai tahananya beralih bergantung pada suhu. Thermistor dipakai pada water temperatur sensor atau WTS untuk ketahui sushu air pendingin. Makin masbodoh suhu air, jadi materi bakar yang disemprotkan makin banyak.

5. Intake Air Temperatur Sensor

Seperti namanya, IATS berfungsi untuk mengetahui suhu udara yang masuk melalui intake manifold. Sensor ini juga berupa thermistor. Semakin masbodoh suhu udara, maka materi bakar yang disemprotkan melalui injektor semakin banyak.

6. Crankshaft position sensor

Sensor ini berperan untuk mendeteksi putaran mesin serta memastikan timing pengapian. Peranannya serupa dengan pulser pada sepeda motor. Pada sebagian mobil, sensor ini diletakkan erat noken sampai berjulukan Camshaft Position Sensor.

7. Oxygen Sensor

Oxygen sensor terdapat di exhaust manifold untuk mendeteksi emisi gas buang. Sensor ini berperan untuk mengevaluasi apakah kombinasi materi bakar telah pas atau belum juga.

Tersebut sebagian sensor pada mesin kendaraan beroda empat efi. Kaprikornus rencana sensor sensor itu ialah memakai variable resistor di mana ada tegangan input serta tegangan output. Tegangan output juga akan beralih ganti bergantung nilai tahanan pada sensor. Tegangan itu lalu di tangkap oleh ECU jadi signal untuk lalu di hitung untuk memastikan banyak materi bakar yang disemprotkan ke ruangan bakar.

Sumber http://www.bekasiotomotif.com

0 komentar:

Posting Komentar